Tinjauan Hukum Pidana terhadap Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur: Perlindungan Hukum dan Tantangan Implementasi

Kristiyanto, Yohanes Sandi (2023) Tinjauan Hukum Pidana terhadap Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur: Perlindungan Hukum dan Tantangan Implementasi. Other thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM.

[thumbnail of Jurnal Yohanes Sandi Kristiyanto] Text (Jurnal Yohanes Sandi Kristiyanto)
Jurnal_Yohanes Sandi Kristiyanto.docx

Download (99kB)

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak menjadi isu yang semakin meresahkan dengan tren peningkatan setiap tahunnya. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2022 mencatat 2.133 kasus pengaduan di klaster perlindungan khusus anak (PKA), dengan kekerasan seksual sebagai jenis kasus tertinggi, mencapai 834 kasus. Angka ini menunjukkan kerentanan anak-anak di Indonesia sebagai korban kekerasan seksual. Penelitian ini membahas perundang-undangan hukum pidana terkait tindak pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi sejauh mana efektivitas perlindungan hukum dalam mencegah dan menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dengan menganalisis peraturan perundang-undangan terkait di Indonesia. Data sekunder dari bahan hukum primer, seperti undang-undang, dan bahan hukum sekunder, seperti buku dan jurnal, digunakan untuk mendukung analisis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, memberikan dasar hukum yang penting untuk menangani pelanggaran ini. Namun, tantangan muncul dalam implementasinya. Tantangan utama dalam penegakan hukum terhadap pelecehan seksual terhadap anak melibatkan kesulitan mengumpulkan bukti yang cukup kuat, terutama karena banyak kasus tidak didukung oleh bukti fisik atau saksi yang jelas. Pendekatan yang kurang sensitif terhadap korban anak juga menjadi kendala serius, menghambat partisipasi mereka dalam pengadilan. Dari perspektif masyarakat, stigma dan kurangnya dukungan sosial dapat menghambat laporan dan pemulihan korban. Tantangan psikologis, seperti trauma dan ketakutan, juga memainkan peran penting, dengan pengadilan dan proses hukum dapat memperburuk kondisi psikologis korban.

Kata kunci: Pelecehan Seksual Anak, Hukum Pidana, Tantangan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Program Studi Sarjana Hukum
Depositing User: Mr Erlangga Wisnu
Date Deposited: 04 Jan 2024 10:23
Last Modified: 04 Jan 2024 10:23
URI: http://digilib.iblam.ac.id/id/eprint/1129

Actions (login required)

View Item
View Item