Efektivitas Program Deradikalisasi dalam Mengurangi Ancaman Terorisme: Studi Kasus Indonesia

Dalam era demokratisasi pasca-rezim Orde Baru di Indonesia, muncul peluang bagi pertumbuhan radikalisme sambil mencari keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan keamanan nasional. Terorisme, yang dicirikan oleh tindakan kekerasan berdasarkan ideologi, politik, atau ancaman keamanan, menjadi salah satu ancaman serius bagi stabilitas dan kerukunan negara. Meski telah ada upaya penanggulangan dari pemerintah, termasuk sanksi hukum yang tegas, terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan program deradikalisasi sebagai bagian dari strategi counter terrorism.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada analisis konten dokumen resmi, laporan tahunan, publikasi penelitian sebelumnya, dan literatur akademik terkait dengan deradikalisasi dan terorisme di Indonesia. Teknik pengumpulan data melibatkan evaluasi dari berbagai sumber literatur dengan tujuan untuk memahami efektivitas program deradikalisasi dalam konteks Indonesia. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi pola, tema, dan narasi utama dari sumber-sumber yang telah dikumpulkan.
Berdasarkan hasil penelitian, banyak narapidana terorisme menunjukkan perubahan sikap setelah mengikuti program deradikalisasi, namun belum sepenuhnya meninggalkan paham radikal. Faktor lingkungan, seperti kelompok sosial dan keluarga, berperan penting dalam mempengaruhi kembalinya individu ke paham radikal. Selain itu, pendekatan personal dalam program deradikalisasi dan pemahaman masyarakat mengenai bahaya radikalisme diidentifikasi sebagai faktor kunci keberhasilan program. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang melibatkan komunitas dan lingkungannya diperlukan. Disarankan agar kolaborasi antar lembaga, masyarakat sipil, dan komunitas agama ditingkatkan untuk efektivitas yang lebih baik.

Kata Kunci: deradikalisasi, terorisme, radikalisme.