Analisis Yuridis tentang Implikasi Risiko Dan Realitas Gagal Bayar Pinjaman Online

Penelitian ini secara mendalam mengkaji dampak hukum dan sosial dari fenomena gagal bayar pinjaman online di Indonesia, mengingat maraknya penggunaan layanan finansial berbasis digital. Fokus utama adalah pada efektivitas regulasi yang ada, khususnya mengenai bagaimana regulasi tersebut melindungi konsumen dari praktik pengumpulan yang tidak etis dan pemahaman yang sering terjadi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis literatur yang ekstensif, penelitian ini menyimpulkan bahwa regulasi saat ini, seperti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 77/POJK.01/2016, seringkali tidak cukup efektif dalam mengatasi praktik penyelidikan yang agresif serta memahami yang dihadapi oleh konsumen. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam regulasi yang perlu ditangani untuk meningkatkan perlindungan konsumen. Lebih lanjut, penelitian ini mengungkapkan dampak sosial yang luas dari gagal bayar, termasuk stigma sosial yang bertahan lama dan pengaruh negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental serta stabilitas keuangan menjamin. Dampak tersebut tidak hanya berdampak pada individu yang gagal bayar, tetapi juga keluarga dan komunitas mereka. Berdasarkan hasil temuan ini, disarankan agar dilakukan revisi dan pembaruan pada regulasi untuk meningkatkan perlindungan kepada konsumen dan mengurangi kejadian gagal bayar. Penelitian ini memberikan rekomendasi konkret untuk perbaikan kebijakan yang dapat mendukung kestabilan ekonomi makro dan meningkatkan kepercayaan terhadap sektor fintech. Diharapkan, dengan peningkatan kebijakan dan regulasi, akan tercipta lingkungan yang lebih adil dan efektif dalam mengatur industri pinjaman online di Indonesia.