Kajian Yuridis Terhadap Peran Jaksa dalam Penerapan Diversi pada Sistem Peradilan Pidana Anak

Penelitian ini meneliti peran jaksa dalam penerapan diversi di sistem peradilan pidana anak. Konsep negara hukum, seperti yang dijelaskan oleh Mahfud MD, menuntut adanya lembaga peradilan yang independen dan bebas dari pengaruh eksternal, menonjolkan peran penting penegakan hukum dalam mempertahankan norma dan nilai hukum. Jaksa, yang diberi wewenang oleh Undang-Undang Kejaksaan Indonesia (UU No. 16 Tahun 2004), memainkan peran krusial sebagai penuntut umum dan penegak keputusan yudisial yang definitif. Riset ini secara khusus menyoroti anak-anak, yang rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan memerlukan pendekatan hukum yang berbeda dari orang dewasa, menekankan perlunya perlindungan dan pertimbangan khusus di bawah hukum.
Metodologi studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, menilai kerangka hukum yang ada dan aplikasinya. Tinjauan literatur yang ekstensif dan pemeriksaan sumber data primer dan sekunder digunakan untuk mengumpulkan wawasan tentang norma-norma hukum yang relevan dengan subjek penelitian.
Temuan menunjukkan bahwa meskipun diversi bertujuan untuk merehabilitasi dan reintegrasi pelaku muda ke dalam masyarakat, terdapat tantangan signifikan dalam implementasinya. Ini termasuk pelatihan yang tidak memadai bagi jaksa dan kurangnya pendekatan sistematis dalam menangani kasus anak. Selain itu, studi ini menyoroti pentingnya meningkatkan kerja sama antarlembaga dan menyediakan sumber daya yang cukup untuk diversi yang efektif. Meskipun terdapat tantangan tersebut, diversi menawarkan alternatif berharga untuk tindakan hukuman konvensional, mempromosikan hasil yang lebih baik bagi pemuda yang terlibat dalam sistem hukum.