Perlindungan Hukum bagi Pengguna Pinjaman Online dalam Era Digital: Analisis Regulasi dan Implementasinya

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa kita ke era baru teknologi informasi dan otomatisasi komputer, mempermudah banyak aktivitas sehari-hari manusia, termasuk transaksi finansial melalui platform online. Kemunculan teknologi finansial, khususnya peminjaman peer-to-peer, telah mendemokratisasi akses terhadap layanan keuangan, memungkinkan transaksi melalui platform digital tanpa memerlukan proses kredit tradisional. Namun, kemudahan ini juga menimbulkan tantangan hukum, khususnya terkait perlindungan konsumen dalam lanskap peminjaman digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menilai kerangka hukum normatif yang ada, dengan fokus pada implementasi prinsip-prinsip hukum dan regulasi terkait dalam aplikasi nyata. Data dikumpulkan melalui sumber primer, termasuk dokumen resmi pemerintah, dan sumber sekunder untuk memperkaya analisis, dengan penekanan pada literasi hukum dan pemahaman norma hukum yang relevan. Temuan menunjukkan bahwa meskipun regulasi seperti POJK No. 77/POJK.01/2016 menyediakan kerangka hukum untuk peminjaman online, masih terdapat celah yang dimanfaatkan oleh operator pinjaman online ilegal. Kurangnya regulasi dan pengawasan yang komprehensif membuat konsumen rentan terhadap penyalahgunaan data dan praktik peminjaman berisiko tinggi. Selain itu, studi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan penegakan hukum yang lebih ketat dan pendidikan konsumen yang lebih kuat untuk melindungi pengguna di pasar keuangan digital yang berkembang.

Kata kunci: pinjaman online, perlindungan konsumen, teknologi finansial, regulasi hukum, transaksi digital