Analisis Tindak Pidana Cracker dalam Kerangka Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik

Putra, Addy Bima Satria Dandy (2023) Analisis Tindak Pidana Cracker dalam Kerangka Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Other thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM.

[thumbnail of Jurnal Addy Bima Satria Dandy Putra] Text (Jurnal Addy Bima Satria Dandy Putra)
Jurnal_Addy Bima Satria Dandy Putra.docx

Download (228kB)

Abstract

Dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat, kejahatan siber seperti cracking menjadi ancaman serius. Penelitian ini berfokus pada analisis tindak pidana cracker dalam konteks Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia. Kami menyelidiki bagaimana tindakan cracking, yang melibatkan akses ilegal ke sistem elektronik dengan tujuan meraih keuntungan atau akses informasi, diatur dan dihukum menurut UU ITE. Studi ini juga membahas dampak sosial dan ekonomi cracking, serta tantangan dalam penerapan hukum. Kami menganalisis kasus-kasus spesifik di Indonesia untuk memahami implikasi hukum dan penegakan hukum terkait tindakan cracker. Terakhir, penelitian ini mengeksplorasi keefektifan regulasi saat ini dalam menanggulangi kejahatan siber dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan kebijakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan hukum normatif. Kami memeriksa undang-undang, regulasi, dan putusan pengadilan terkait, serta literatur akademis. Data dikumpulkan melalui sumber primer dan sekunder untuk mendapatkan wawasan menyeluruh tentang isu hukum dan praktik penegakan hukum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UU ITE menyediakan kerangka hukum untuk mengatasi tindak pidana cracking, namun masih terdapat celah dan tantangan dalam penegakannya. Pasal-pasal terkait dalam UU ITE, seperti Pasal 30 dan 32, secara spesifik menargetkan akses ilegal dan pencurian informasi. Kami menemukan bahwa sanksi pidana sering tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan oleh cracker, memerlukan pendekatan hukum yang lebih komprehensif. Analisis kasus menunjukkan bahwa cracker biasanya menggunakan metode sistematis dan canggih, yang mempersulit penegakan hukum. Penelitian ini juga mengidentifikasi kebutuhan akan pendekatan multidisiplin dalam penanganan kejahatan siber, termasuk peningkatan keamanan siber dan kesadaran publik. Terakhir, kami merekomendasikan perubahan dalam kebijakan dan praktik penegakan hukum untuk mengatasi kelemahan dalam sistem hukum saat ini.

Kata kunci: Cracking, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Kejahatan Siber, Penegakan Hukum, Keamanan Siber.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Program Studi Sarjana Hukum
Depositing User: Mr Erlangga Wisnu
Date Deposited: 04 Jan 2024 07:50
Last Modified: 04 Jan 2024 07:50
URI: http://digilib.iblam.ac.id/id/eprint/1099

Actions (login required)

View Item
View Item